Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran Berbasis Buku Cerita Berbantuan AI

Kurikulum Merdeka mendorong kita untuk memberikan pembelajaran yang berpusat kepada anak, pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

Sebagai Guru dan Plt. Kepala Sekolah di TK Negeri Pembina Melaya, penulis selalu berupaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi anak didik. Salah satu tantangan terbesar yang penulis hadapi adalah keterbatasan sumber belajar, terutama buku cerita yang sesuai dengan tema pembelajaran dan minat anak. Hasil dari nilai rapor mutu pendidikan TK Negeri Pembina Melaya tahun 2024 kami memiliki nilai yang rendah dalam pengembangan literasi. Kurikulum Merdeka mendorong kita untuk memberikan pembelajaran yang berpusat kepada anak, pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Melihat kondisi ini, penulis terdorong untuk mencari solusi inovatif yang dapat mengatasi masalah tersebut. 

Dalam penerapan pembelajaran berbasis buku cerita kami menghadapi beberapa tantangan antara lain; kurangnya buku cerita yang sesuai dengan tema pembelajaran dan minat anak menjadi kendala utama dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis buku cerita. Harga buku cerita yang berkualitas cukup tinggi tidak semua lembaga maupun orang tua memiliki anggaran yang cukup untuk memiliki buku cerita dalam jumlah yang cukup. Tidak semua guru memiliki kemampuan yang memadai dalam memanfaatkan teknologi AI dan desain grafis untuk membuat buku cerita. Guru memiliki banyak tugas dan tanggung jawab, sehingga waktu yang tersedia untuk membuat buku cerita sangat terbatas.

Sebelum menulis buku cerita terlebih dahulu penulis memilih tema-tema pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan minat anak, platform AI seperti Gemini, membantu penulis mengembangkan alur cerita yang menarik dan mudah dipahami oleh anak. Fitur-fitur yang tersedia di Canva memudahkan penulis dalam membuat desain yang profesional tanpa memerlukan keahlian desain grafis yang tinggi. Kemendikbud telah memfasilitasi para guru dengan akun belajar.id dengan menggunakan akun tersebut, guru dapat menikmati fasilitas canva pro yang memiliki banyak aplikasi baru yang bisa digunakan secara gratis. Setelah desain selesai, penulis mencetak buku cerita dalam bentuk yang menarik dan mudah dibawa oleh anak-anak. Untuk memberikan pengalaman lain dari kegiatan literasi, penulis juga mengubah format buku cerita dari karya cetak menjadi video yang penulis upload ke akun youtube. Buku cerita yang telah dibuat kemudian penulis gunakan sebagai media pembelajaran dalam berbagai kegiatan, seperti bercerita, tanya jawab, dan bermain peran. Setelah memiliki buku cerita maka penulis bersama rekan sejawat akan menggunakan buku cerita tersebut dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, sebagai buku bacaan di pojok baca serta diintegrasikan dalam modul ajar berbasis buku cerita.

Setelah menerapkan praktek ini, penulis mengamati beberapa perubahan positif pada anak-anak. Minat baca anak meningkat secara signifikan. Mereka lebih antusias dalam mengikuti kegiatan membaca dan sering meminta penulis untuk membacakan buku cerita yang telah dibuat. Selain itu, imajinasi dan kreativitas anak juga berkembang pesat. Mereka mampu menceritakan kembali cerita yang telah mereka baca dengan gaya bahasa yang unik. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang kuat, kita bisa menjadikan praktik baik ini sebagai gerakan yang lebih besar dan memberikan dampak yang positif bagi dunia pendidikan.

Penulis: GA Putu Ayu Suci Widyami, M.Pd
Editor: I Wayan Ardika, S.Pd.
I Wayan Ardika
I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar dan Konten Kreator. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.

Posting Komentar untuk "Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran Berbasis Buku Cerita Berbantuan AI"