Model pembelajaran Berbasis Portofolio
Pengertian Portofolio
Popham (1995) mendefinisikan protofolio sebagai suatu koleksi yang sistematis dari suatu pekerjaan. Dalam dunia pendidikan, portofolio berkaitan dengan kumpulan yang sistematis dari pekerjaan siswa.
Budimansyah (2002) menyatakan bahwa, portofolio adalah suatu kumpulan hasil kerja siswa dengan tujuan tertentu dan disusun berdasarkan suatu panduan. Portofolio biasanya berupa karya terpilih dari seorang siswa atau dari satu kelas.
Karya terpilih adalah kata kunci portofolio. Maknanya adalah bahwa yang harus menjadi akumulasi dari segala sesuatu yang ditemukan para siswa dari topik mereka harus memuat bahan-bahan yang menggambarkan usaha terbaik siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, serta mencakup pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang paling penting.
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Model pembelajaran berbasis portofolio adalah suatu bentuk praktik belajar, yaitu suatu bentuk inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik.
Keunggulan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Model pembelajaran berbasis portofolio memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
- mampu mendorong keaktifan siswa jika pengembangan materi ditugaskan kepada mereka secara mandiri atau kelompok kecil;
- mendorong eksplorasi materi yang relevan dengan pokok bahasan, sehingga dapat diperoleh sejumlah dokumen bahan pelajaran sebagai upaya perluasan pengetahuan siswa dan guru
- mudah dilakukan apabila tersedia perpustakaan yang memadahi dan koneksi internet;
- keluasan pengetahuan karena melalui pengetahuan materi yang beragam atas satu topik sejenis akan diperoleh sejumlah sebesar materi, tetapi memiliki sudut pandang yang berbeda-beda;
- menjadi program pendidikan yang mendorong kompotensi, bertanggung jawab, dan partisipasi siswa
- mengacu kepada beberapa prinsip dasar pembelajaran, seperti prinsip belajar siswa aktif, kelompok belajar kooperatif, pembelajaran partisipatorik, dan mengajar yang reaktif.
Landasan Pemikiran Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
1. Empat Pilar Pendidikan
- Belajar mengetahui (learning to know), yaitu belajar untuk mendapatkan pemahaman.
- Belajar membuat (learning to do), yaitu belajar untuk mampu bertindak kreatif di lingkungannya.
- Belajar hidup bersama (learning to live together), yaitu belajar untuk mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang lain.
- Belajar menjadi seseorang (learning to be), yaitu belajar untuk mencapai suatu kemajuan penting sebagai kelanjutan dari ketiga pilar di atas.
2. Pandangan Kontruktivisme
Kontruktivisme adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil dari kontruksi/bentukan dari diri kita sendiri.
Menurut Boediono (2002), dasar berpikir kontruktivisme cukup berbeda dengan pandangan kaum objektivis, yang lebih menekankan pada hasil belajar. Pandangan kontruktivis lebih mengutamakan strategi dalam memperoleh pengetahuan daripada seberapa banyak siswa mendapat dan mengingat pengetahuan. Untuk itu tugas guru adalah memfasilitas proses tersebut dengan:
- menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa,
- memberi kesempatan kepada siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri
- menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka dalam belajar.
3. Democratic Teaching
Democratic teaching merupakan suatu proses pembelajaran yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi, yakni penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman siswa.
Baca Juga: Model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Prinsip-Prinsip Dasar Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Menurut Budimansyah (2002), ada empat prinsip dasar model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu:
1. Prinsip Belajar Siswa Aktif
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio menggunakan prinsip belajar aktif, sehingga berpusat pada siswa. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio terdiri dari 3 tahap, yaitu:
- fase perencanaan di kelas, yaitu siswa mengidentifikasi permasalah dengan teknik bursa ide (brain storming)
- kegiatan di lapangan, yaitu siswa mengumpulkan data dari informasi yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang menjadi tugas kelompoknya.
- pelaporan, yaitu siswa fokus pada pembuatan portofolio kelas yang disusun secara sistematis ke dalam sebuah bundel.
2. Kelompok Belajar Kooperatif
Prinsip ini merupakan proses pembelajaran yang berbasis kerjasama. Kerjasama sekolah dengan lingkungan sekolah, seperti orang tua/wali siswa, dunia usaha, dan profesi di sekitar sekolah.
3. Pembelajaran Partisipatorik
Model pembelajaran portofolio dapat melatih siswa belajar sambil melakukan (learning by doing). Misalnya, ketika memilih masalah yang akan dikaji dalam kelompok, siswa dapat menghargai dan menerima pendapat yang diterima oleh suara terbanyak.
4. Reactive Teaching
Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang menarik, sehingga penyajian materi guru tidak membosankan. Jika pembelajaran dirasa sudah membosankan, maka guru hendaknya segera mencari cara untuk mengatasinya (reaktif).
Ciri-ciri guru reaktif yaitu:
- membuat siswa sebagai pusat kegiatan belajar
- pembelajaran dimulai dengan hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa
- selalu berusaha memunculkan motivasi belajar siswa dengan membuat materi pembelajaran yang menarik dan bermanfaat bagi kehidupan siswa
- segera mengenali materi atau metode pelajaran yang membuat siswa bosan dan segera mengatasi kebosanan siswa dengan memilih metode lain yang lebih baik.
Langkah-langkah Pembelajaran Portofolio
Budimansyah (2002), menetapkan lima langkah pembelajaran portofolio sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan Masalah
Pada tahap ini, guru bersama siswa mendiskusikan tujuan dan mencari masalah yang terjadi di lingkungan terdekat. Pada tahap ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 304 orang siswa. Setiap kelompok mengambil undian untuk menentukan pokok bahasan yang akan dibahas. Kemudian, siswa dalam kelompok kecil berdiksusi tentang pokok bahasan yang diperoleh.
2. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas
Bedasarkah informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, setiap kelompok kecil menuliskan daftar masalah. Kemudian, secara demokratis kelompok ini menentukan masalah yang akan dikaji.
3. Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang akan Dikaji oleh Kelas
Pada langkah ini, masing-masing kelompok kecil bermusyawarah dan berdiskusi serta mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang akan banyak memberikan informasi sesuai masalah yang akan dikaji. Setelah itu, setiap kelompok dibagi ke dalam tim-tim peneliti. Setiap tim peneliti harus mengumpulkan informasi dari salah satu sumber yang telah diidentifikasi.
4. Mengembangkan Portofolio Kelas
Portofolio yang dikembangkan terdiri dari dua seksi, yaitu:
- seksi penayangan, yaitu portofolio yang akan ditayangkan sebagai bahan presentasi kelas pada saat show-case;
- seksi dokumestasi, yaitu portofolio yang disimpan pada sebuah map jepit, yang berisi data dan informasi lengkap setiap kelompok portofolio.
5. Penyajian Portofolio (Show-Case)
Setelah portofolio kelas selesai, kelas dapat menyajikan dalam kegiatan show-case (gelar kasus). Kegiatan ini akan memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi siswa dalam hal menyajikan gagasan-gagasan kepada orang lain, dan belajar menyajikan mereka agar dapat memahami dan menerima gagasan tersebut.
Elemen Penilaian Berbasis Portofolio
Yang dimaksud dengan elemen penilaian dalam ini adalah unsur-unsur pokok yang dapat menjelaskan kemampuan peserta didik setelah menyelesaikan satu satuan pendidikan tertentu. Berikut beberapa elemen yang dipandang penting dalam penilaian berbasis portofolio, yaitu:
1. Perilaku Harian di Sekolah
Perilaku harian siswa, baik yang positif maupun yang negatif dapat diamati oleh guru selama siswa berada di sekolah yang meliputi; akhlak mahasiswa dan sikap demokratif siswa.
2. Perubahan Sikap dan Perilaku siswa
Diharapkan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran terjadi perubahan sikap dan perilaku ke arah yang positif .
3. Penilaian Tengah Semester dan Penilaian Akhir Semester
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran selama setengah semester. Sedangkan Penilaian akhir semester dilaksanakan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran selama satu semester
4. Tugas-tugas Terstruktur
Tugas terstruktur merupakan tugas yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa guna mendalami dan memperluas penguasaan materi yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran.
Daftar Pustaka
Boediono. (2002). Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.
Budimansyah, D. (2002). Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofoli. Bandung: PT Genesindo.
Popham W. (1995). Classroom Asesment What Teacher Need to Know. Boston: Simon & Schuster Company.
Demikian yang dapat infoduniaedukasi.com bagikan tentang Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, semoga bermanfaat.
Salam edukasi.
Posting Komentar untuk "Model pembelajaran Berbasis Portofolio"
Mohon berkomentar dengan menggunakan akun google. Komentar yang Anonim akan kami hapus, karena kami anggap Spam. Terima kasih telah berkunjung, jangan lupa ikuti Info Dunia Edukasi untuk mendapat update terbaru.