Pengumuman Hasil Lomba Cipta Puisi Guru se-Bali 2019
Kabar gembira,
Telah dirilis nama-nama pemenang dan puisi terpilih lomba Cipta Puisi untuk Guru 2019. Lomba ini dilaksanakan oleh Demaga Seni Buleleng (DSB). Sejak kegiatan ini diumumkan pada tanggal 20 Oktober hingga ditutup pada 20 November 2019, DSB telah menerima sebanyak 467 puisi yang ditulis oleh 156 guru dari berbagai pelosok pulau Bali. Para guru tersebut menuliskan kegelisahan, duka lara, cinta, harapan, dan impian, persoalan sosial, budaya, lingkungan, dan sebagainya ke dalam bentuk puisi. Tentu hal ini sungguh membanggakan sekaligus mengharukan.
Dewan Juri terdiri dari tiga orang, yaitu Dewa Putu Sahadewa, Gde Artawan, dan Wayan Jengki Sunarta. Mereka membaca dan menilai dengan sungguh-sungguh setiap puisi peserta. Dalam proses penjurian tersebut, Dewan Juri mendapati bahwa banyak puisi yang berpotensi bagus, namun secara teknik belum diolah dengan matang. Pengolahan itu terutama berkaitan dengan diksi, penggunaan gaya bahasa, kalimat puitik, sublimasi, dan sebagainya.
Dewan Juri juga mencatat bahwa banyak peserta kurang terlatih membangun metafora dan keutuhan puisi sehingga gagasan yang kuat menjadi kedodoran dalam larik-larik puisi yang ditulis. Selain itu, banyak puisi kurang mendapat sentuhan swasunting, sehingga tampak salah ketik di sana-sini, penggunaan tata bahasa dan ejaan yang masih berantakan.
Namun, di luar semua itu, Dewan Juri juga menemukan sejumlah puisi yang cukup kokoh secara isi dan bentuk. Puisi-puisi yang mampu menggetarkan kalbu melalui pilihan kata (diksi), metafora yang mengejutkan, frase dan kalimat puitik yang sublim.
Dewan Juri telah menggelar rapat juri pada tanggal 25 November 2019 (bertepatan dengan Hari Guru) di Denpasar. Dalam rapat tersebut terjadi diskusi dan perdebatan yang alot karena masing-masing juri berusaha mempertahankan jagonya dengan berbagai argumentasi. Sebab setiap puisi yang dijagokan mengandung keunikan tersendiri. Karena selera setiap juri berbeda, maka sebagai bagian dari seni, puisi memang selalu membuka peluang subjektivitas penilaian yang dengan berbagai cara akan menguji objektivitas para juri.
Namun, pada akhirnya, Dewan Juri berhasil memutuskan dan menetapkan puisi-puisi yang layak menjadi juara 1, 2, dan 3, serta “10 Puisi Nominasi”. Selain itu, masing-masing juri juga memilih puisi untuk katagori “56 Puisi Pilihan”. Sebanyak 69 puisi tersebut akan dibukukan dan diluncurkan pada tanggal 28 Desember 2019 di Rumah Dinas Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar. Namun Karena banyaknya kegiatan di penghujung tahun, maka penyerahan hadiah dan peluncuran buku puisi Sang Guru diundur menjadi tanggal 10 Januari 2020, Pukul 19.00 Wita s/d selesai bertempat di Rumah Jabatan Gubernur Bali dengan pakaian bebas rapi.
Dermaga Seni Buleleng (DSB) mengucapkan terima kasih kepada para guru yang ikut berpartisipasi dalam lomba ini, kepada Dewan Juri, dan kepada Ibu Putu Putri Suastini Koster yang turut menjadi pencetus ide dan mendukung kegiatan ini. Semoga puisi selalu menyala di hati para guru.
Berikut ini adalah hasil Lomba Cipta Puisi Guru se-Bali 2019:
Juara 1: Senja Teduh dan Tiga Belas Catatan di Papan Tulis (Ida Ayu Wayan Sugiantari, SDN 1 Selumbung, Karangasem)
Juara II: Fragmen 30 (Gm Sukawidana, SMPN 1 Denpasar)
Juara III: Tari Matahari (I Gusti Putu Bawa Samar Gantang, SMK Saraswati 3 Tabanan)
10 Puisi Nominasi
- Lumba-lumba Merah Bata (I Putu Agus Phebi Rosadi, SMAN 2 Mendoyo, Jembrana)
- Tembang Pemuja Api di Tanah Timur (Ni Wayan Adnyani, SMAN 1 Bebandem, Karangasem)
- Nyanyian Laut (I Gusti Ayu Komang Wiliani, SMAS Lab. Singaraja)
- Membaca Lukisan di Balai Kambang (Putu Edy Arudi, SMPN 2 Sukasada, Buleleng)
- Perempuan Mata Angin Utara (Luh Putu Udayati, SMAK Santo Yoseph, Denpasar)
- Di Sekolah Ada Cerita (Aryadimas Ngurah Hendratno, PAUD PGRI 2 Denpasar)
- Tubuh Rahasia (Ni Made Rina Wijayanti, SMAN 2 Mendoyo, Jembrana)
- Maafkan Aku, Ibu (I Made Sarjana, SD Saraswati 6 Denpasar)
- Potret Tanpa Bingkai (Nyoman Geria Jagratha, SMKN 1 Singaraja)
- Mencari Bentuk di Layar Handphone (Luh Arik Sariadi, SMKN 3 Singaraja)
56 Puisi Pilihan
- Hujan Hilang di Halaman (Ida Ayu Wayan Sugiantari, SDN 1 Selumbung, Karangasem)
- Senandung Sang Pejalan (Gm Sukawidana, SMPN 1 Denpasar)
- Perempuan Penabur Cahaya (Gm Sukawidana, SMPN 1 Denpasar)
- Kebaya Tanah Hilir (I Gusti Ayu Komang Wiliani, SMAS Lab. Singaraja)
- Bayang Kanak (Aryadimas Ngurah Hendratno, PAUD PGRI 2 Denpasar)
- Pengampunan Ibu (Gede Aries Pidrawan, SMA PGRI 1 Amlapura)
- Ranting Tua (Wayan Wikana, SMKN 1 Amlapura)
- Sihir Langit (I Gusti Putu Bawa Samar Gantang, SMK Saraswati 3 Tabanan)
- Lakon Semesta (I Wayan Kerti, SMPN 1 Abang, Karangasem)
- Kabut Kintamani (Anak Agung Istri Inten Sukma Pratiwi, SDN 1 Semarapura Tengah, Klungkung)
- Mari Kita Sambut Pesawat Kita (I Gusti Bagus Weda Sanjaya, SMAN Bali Mandara, Buleleng)
- Tentang Kau, Aku, dan Burung Garuda (I Ketut Serawan, SMP Cipta Dharma, Denpasar)
- Senja di Lasiana (Ni Luh Putu Mahaputri, SMKN 3 Singaraja)
- Nasehat Ibu: Peselatan (A.A. Ayu Rahatri Ningrat, SMAN 1 Sukasada)
- Rindu Sungai Ayung Dulu (I Made Kridalaksana, SMAN 2 Mengwi, Badung)
- Tata Bahasa Doa (Imam Nurjaman, SMAN 1 Pekutatan, Jembrana)
- Hutan Bambu (Ni Luh Mayadi, SMKN 2 Bangli)
- Wanita Pedagang Buah (Luh Endayani, SDN 4 Tejakula, Buleleng)
- Kembali (A.A Ketut Agung, SMPK 1 Harapan, Denpasar)
- Gadis Kecil Perambah Ilalang ( Ni Putu Trisna Sulistyan, SDN 6 Pendem, Jembrana)
- Penjual Ibu (I Putu Sudarsana, SMAN 1 Bebandem, Karangasem)
- Tempat Asaku Berlabuh (Yogi Wintari, SD Bali Public School, Denpasar)
- Orang-orangan Sawah (Ni Nyoman Trisna Kusuma Dewi, SMPN 4 Mengwi, Badung)
- Selembar Rupiah Sepiring Nasi (Ni Putu Wijani, SD Saraswati 6 Denpasar)
- Tanah Hujan (Ni Putu Devy Gita Augustina, SD Bali Kiddy, Badung)
- Cinta Tak Berumah (Ni Putu Sugilastini, SMPN 11 Denpasar)
- Cerita Luka (A.A.A Sri Hartati, SMPN 3 Singaraja)
- Muasal Upacara Kelahiran (I Wayan Widiastama, SDN 2 Bunutan, Karangasem)
- Sang Waktu (Ni Nyoman Sumiasih, SMAS Lab. Singaraja)
- Merawat Resah Kartu-kartu (Made Rina Wijayanti, SMAN 2 Mendoyo)
- Permainan Nada-nada (Made Edy Juniawan, SDN 1 Kuta)
- Lelah Dimakan Gelisah (Ni Putu Desy Damayanthi, SMP Regents, Denpasar)
- Bedeng-bedeng Kerinduan (I Komang Warsa, SMAN 1 Rendang, Karangasem)
- Malam di Dermaga Buleleng (Luh Widyastuti, SDN 1 Peguyangan)
- Dari Sebuah Patung (Putu Ardana Bukian, SMKN 1 Kubutambahan, Buleleng)
- Bagaimana Kugugat Rindu (Natalino Muni Nepa Rassi, SMP Nasional, Denpasar)
- Harga Suralaya (Gede Putra Adnyana, SMAN 1 Banjar, Buleleng)
- Mengalirlah (Luh Meilani Novita Sari, SMKN 1 Sawan, Buleleng)
- Jika Kau Masih Ada di Teluk Benoa (Luh Arik Sariadi, SMKN 3 Singaraja)
- Kertas Usang (Ni Made Yuliani, SMPN 1 Negara)
- Mabuk Kopi (I Wayan Esha Baskara, SMKN 1 Denpasar)
- Nyanyian Kemarau (Made Edy Arudi, SMPN 2 Sukasada)
- Daun Sirih dan Empat Wanita Tua (I Wayan Paing, SDN 4 Ababi, Karangasem)
- Kampung Kabut (Ni Wayan Adnyani, SMAN 1 Bebandem)
- Bekal dari Ayah (Ni Wayan Surasmini, SDN 3 Pidpid, Karangasem)
- Doa (I Wayan Sudirtha, SMAN 1 Negara, Jembrana)
- Resah (R.M. Rachmatullah Rafsanjani, MIN 2 Buleleng)
- Puisi Kehidupan (I Wayan Sudirtha, SMAN 1 Negara)
- Dini Hari (Ayu Putu Sri Wahyuni, SDN 6 Sesetan, Denpasar)
- Yang Kami Pertuankan (Ni Nengah Rusmadi, SMAN 1 Susut, Bangli)
- Pendayung Besi di Tanah Bali (I Made Darma Sucipta, SMP Pelangi Dharma Nusantara, Denpasar)
- Ketika Panas dan Debu PLTU Menyerbu (I Komang Arsana, SDN 2 Pengulon, Buleleng)
- Bila Suara Gitar Mendayu (I Gusti Kompiang Darmayani, SDN 3 Sukawati, Gianyar)
- Perampok Pasar (Nurjaya PM, SMPN 1 Ubud)
- Kenanga di Zona Loreng (Luh Ari Parwati, SDN 2 Tajen, Tabanan)
- Cungkup Sang Akil (I Gede Arysantika, SMAN 2 Banjar, Buleleng)
- Urutan puisi nominasi dan puisi pilihan tidak berdasarkan ranking.
Demikian pengumuman hasil lomba puisi untuk guru Tahun 2019. Selamat untuk para juara dan yang masuk nominasi. Semoga kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun, sehingga bisa memotivasi guru dalam berkreasi lewat karya sastra puisi.
Salam literasi.
