PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KELAS V SEMESTER II
Naskah Lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel) Tingkat Nasional Tahun 2015
ABSTRAK
ABSTRAK
I Wayan Ardika,
S. Pd. Permainan Teka-teki Silang (TTS)
dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V Semester II. Karya Tulis
Ilmiah. Juni 2015.
Kata kunci: Permainan, TTS, IPS.
TTS merupakan salah satu permainan otak
yang dimainkan dengan cara mengisi kotak-kotak kosong (secara mendatar dan
menurun) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk
yang diberikan. TTS
dirancang dengan menggunakan aplikasi Microsoft
Excel, yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
akan diajarkan. TTS terdiri dari kotak-kotak warna putih dengan latar belakang
gelap. Kotak warna putih berfungsi untuk menuliskan jawaban dari soal yang ada
di bawahnya. Cara mengisi jawabannya adalah dengan menuliskan jawaban pada
nomor dan kotak yang sesuai secara mendatar atau menurun, sehingga membentuk
rangkaian kata yang sesuai. Permainan TTS IPS dapat meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar IPS siswa. Hal ini dibuktikan dari peningkatan rata-rata
keaktifan belajar siswa yang meningkat sebesar 33,09
dari pertemuan pertama dan meningkat 4,75 dari pertemuan kedua. Demikian juga
rata-rata hasil belajar siswa, yang meningkat sebesar 30,91 dari
pertemuan pertama dan meningkat sebesar 9,09 dari pertemuan kedua.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah
salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang sekolah dasar (SD). Mata
pelajaran IPS mempunyai berbagai kendala yang secara langsung dan tidak
langsung mempengaruhi proses pembelajaran. Adapun masalah yang biasa dihadapi
guru dalam pembelajaran IPS, yaitu rendahnya minat dan motivasi siswa dalam
pembelajaran, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
Jika seorang pendidik tidak
mempunyai kreativitas dalam mengajar akan membuat peserta didik jenuh, sehingga
tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan optimal. Selain itu, peserta didik
hanya terfokus untuk menghafal konsep dan teori-teori saja, sehingga peserta
didik kehilangan kesempatan untuk memiliki kemampuan kritis dalam menganalisis
fenomena-fenomena sosial.
Agar mata pelajaran IPS diminati
oleh peserta didik, maka pembelajaran harus dirancang dengan berbagai strategi,
model, metode, dan media pembelajaran yang tepat. Dengan demikian akan dapat
menggali dan mengembangkan kreativitas peserta didik.
Kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan dalam pembelajaran IPS dapat berupa penyedian media pembelajaran,
misalnya Teka-Teki Silang (TTS). Dengan TTS, maka pembelajaran akan menjadi partisipatif,
aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM), karena peserta didik akan
belajar sambil bermain. TTS biasanya banyak ditemui pada surat kabar dan
menjadi permainan yang cukup diminati masyarakat, tidak terkecuali anak-anak. Permainan
TTS dapat memacu siswa untuk lebih banyak membaca agar dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada.
B.
Rancangan
Inovasi
Jenis inovasi yang dirancang adalah
sebuah alat pembelajaran berupa alat permainan pendidikan Teka-teki Silang
(TTS) dalam pembelajaran IPS.
TTS dirancang dengan menggunakan
aplikasi Microsoft Excel, yang
disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan diajarkan.
TTS terdiri dari kotak-kotak warna putih dengan latar belakang gelap. Kotak
warna putih berfungsi untuk menuliskan jawaban dari soal yang ada di bawahnya.
Cara mengisi jawabannya adalah dengan menuliskan jawaban pada nomor dan kotak
yang sesuai secara mendatar atau menurun, sehingga membentuk rangkaian kata
yang sesuai.
C.
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dari pembuatan inovasi TTS ini adalah untuk menciptakan pembelajaran IPS yang
partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM).
D.
Manfaat
Adapun manfaat
yang akan diperoleh dari penggunaan TTS ini, dapat diuraikan sebagai berikut:
1)
Bagi
Siswa
Penggunaan TTS dalam pembelajaran dapat membuat
siswa aktif, karena siswa harus banyak membaca untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna.
2)
Bagi Guru
Dengan menerapkan permainan TTS dalam
pembelajaran IPS, dapat menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif guru, sehingga dapat menerapkannya
pada mata pelajaran yang lain.
3)
Bagi Sekolah
Dengan diterapkannya permainan TTS
dalam pembelajaran IPS, maka permainan ini dapat dijadikan sebuah media
pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Pengertian Teka-Teki Silang (TTS)
Teka-teki
silang (TTS) adalah suatu permainan yang mengharuskan kita untuk mengisi
ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk
sebuah kata berdasarkan petunjuk yang
diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori mendatar dan menurun
tergantung arah kata-kata yang harus diisi (Wikipedia, 2014).
Hal ini sejalan dengan Erlina
(2011) yang menyatakan bahwa, teka-teki
silang merupakan sebuah permainan yang dimainkan dengan cara mengisi
ruang-ruang kosong berbentuk kotak dengan huruf-huruf, sehingga membentuk
sebuah kata yang sesuai dengan petujuk.
Dengan demikian teka-teki silang
(TTS) merupakan salah satu permainan otak yang dimainkan dengan cara mengisi
kotak-kotak kosong (secara mendatar dan menurun) dengan huruf-huruf yang
membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan.
B.
Temuan
yang Relevan
TTS merupakan permainan yang umum
ditemui pada majalah dan surat kabar. Ardy Widyarso (dalam Nurhadi, 2012)
menyatakan bahwa dengan menerapkan permainan TTS dalam pembelajaran dapat
mengontruksi pengetahuannya sendiri (Kontruktivisme). Dengan mengerjakan TTS,
siswa dapat berpikir kritis dan menemukan jawaban dengan keterampilan
belajarnya (inquiry proses). Proses pembelajaran berlangsung menyenangkan
serius, tetapi santai.
BAB
III
PEMBAHASAN
DAN HASIL
A.
Ide
Dasar
Pembelajaran IPS terkesan
membosankan bagi siswa, karena siswa harus menghafalkan berbagai teori.
Pembelajaran pun menjadi pasif dan tidak bermakna, sehingga hasil belajar siswa
menjadi rendah. Untuk itu, guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang
pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi PAKEM.
Salah satu yang dapat digunakan guru
untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran IPS adalah dengan menggunakan
permainan TTS. Dengan mengisi TTS siswa dapat berpikir kritis dan membaca
berbagai sumber untuk mendapatkan jawabannya. Dengan demikian diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
B.
Alat
dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan untuk membuat TTS, yaitu:
1)
Buku tulis
2)
Pulpen/ Pensil
3)
Seperangkat Komputer/laptop
4)
Buku Paket IPS
C.
Proses
Pembuatan
Proses pembuatan TTS ini
melalui beberapa langkah berikut;
1) Menentukan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dibahas.
2) Menentukan
materi yang akan dibahas berdasarkan SK dan KD.
3) Membuat
racangan awal TTS.
4) Membuat
TTS dalam program Microsoft Excel.
5) Setelah
selesai, TTS di cetak dan siap untuk diaplikasikan dalam pembelajaran.
D.
Penggunaan
dalam Pembelajaran
TTS dapat dipalikasikan dalam
pembelajaran sebagai pengganti lembar kerja siswa (LKS), yang dapat dikerjakan
secara individu maupun kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajarannya, yaitu;
1) Guru
mengelola kelas.
2)
Guru memberikan apersepsi.
3)
Guru menyampaikan tujuan dan
langkah-langkah pembelajaran.
4)
Siswa dan guru bertanya jawab tentang
materi yang dibahas.
5)
Siswa secara berkelompok mengerjakan TTS
yang dibagikan guru
6)
Siswa melaporkan hasil kerjanya.
7)
Guru memberikan refleksi dan penguatan.
E.
Analisis
Data/Informasi Hasil Penggunaan dalam Pembelajaran (Peningkatan Proses dan
Hasil Belajar Peserta Didik)
1)
Peningkatan
Proses Pembelajaran Peserta Didik
Peningkatan proses pembelajaran
peserta didik dapat dilihat dari hasil observasi pembelajaran IPS yang
dilakukan oleh guru.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut,
pada refleksi awal pembelajaran, dapat diketahui rata-rata keaktifan siswa baru
mencapai 49,09 yang berada pada kategori sangat rendah. Hal ini disebabkan karena guru belum menerapkan media dalam
pembelajarannya.
Pada pertemuan kedua, yang merupakan
tindakan pertama dalam penerapan perminan TTS, dapat diketahui rata-rata
keaktifan siswa sebesar 77,45 yang berada pada kategori sedang. Dengan
demikian, telah terjadi peningkatan rata-rata keaktifan siswa dari pertemuan
pertemuan pertama sebesar 28,36.
Sedangkan pada pertemuan ketiga,
yang merupakan tindakan kedua dalam penerapan permainan TTS, dapat diketahui
rata-rata keaktifan siswa sebesar 82,18 yang berada pada kategori tinggi.
Rata-rata keaktifan siswa meningkat 33,09 dari pertemuan pertama dan meningkat
4,75 dari pertemuan kedua.
2)
Peningkatan
Hasil Belajar Peserta Didik
Peningkatan hasil belajar IPS
peserta didik dapat dilihat dari nilai yang diperoleh peserta didik.
Pada pertemuan pertama atau refleksi
awal pembelajaran, dapat diketahui rata-rata hasil belajar IPS siswa sebesar 50
dengan kategori sangat rendah.
Kemudian pada pertemuan kedua, yang
merupakan penerapan pertama permainan TTS, rata-rata siswa menjadi 71,82 dengan
kategori sedang. Dengan demikian rata-rata hasil belajar siswa meningkat
sebesar 21,82 dari pertemuan pertama.
Sedangkan pada pertemuan ketiga,
yang merupakan penerapan kedua permainan TTS, rata-rata siswa menjadi 80,91
dengan kategori tinggi. Dengan demikian rata-rata hasil belajar siswa meningkat
sebesar 30,91 dari pertemuan pertama dan meningkat sebesar 9,09 dari pertemuan
kedua. Peningkatan hasil belajar ini terjadi karena guru telah menerapkan
permainan TTS dengan baik.
Baca Juga:
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Permainan TTS IPS dapat meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar IPS siswa. Hal ini dibuktikan dari peningkatan
rata-rata keaktifan belajar siswa yang meningkat sebesar 33,09 dari pertemuan pertama dan meningkat 4,75 dari
pertemuan kedua. Demikian juga rata-rata hasil belajar siswa, yag meningkat
sebesar 30,91 dari pertemuan pertama dan meningkat sebesar 9,09 dari
pertemuan kedua.
B.
Rekomendasi
TTS
IPS sangat mudah diterpakan dalam pembelajaran, baik secara individu maupun
kelompok. Dengan demikian, penulis menyarankan kepada guru sekolah dasar agar
dapat membuat TTS dalam mata pelajaran yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Erlina.
2011. “Teka-teki Silang sebagai Media Pembelajaran”. Tersedia pada https://erlinna.wordpress.com/2011/05/20/teka-teki-sebagai-media-pembelajaran/ (diakses
tanggal 6 Maret 2015).
Nurhadi.
2012. Menciptakan Pembelajaran IPS
Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan.
Lampiran Foto Kegiatan Pembelajaran
Terimakasih ilmunya Pak Guru....
BalasHapusAda contoh laporan Karya Inovasi untuk kenaikan pangkat Pak....
Jika ada share ya Pak Guru.... Semoga keikhlasan berbaginya menjadi ladang amal.
sama-sama bu, baik bu nanti kalau ada kami share bu, terima kasih sudah berkunjung
Hapus